HOPE Series - Pekerjaan Yang Terakhir
19
Maret 2013 pukul 14:51
Seorang tukang kayu yang telah bertahun-tahun kerja
akhirnya merasa jenuh dengan pekerjaannya dan berniat untuk pensiun.Ia
mendatangi Kontraktor yang selama ini mempekerjakannya, dan berkata,"Pak,
saya sudah cukup lelah bekerja dalam proyek. Saya ingin berhenti dan pulang ke
kampung hidup dengan anak istri saya di sana."Kontraktor itu terkejut
dengan perkataan sang tukang kayu. Ia lalu memegang pundak si tukang kayu lalu
berkata,"Saya sangat sedih mendengar keputusan Bapak. Seandainya ada yang
bisa saya lakukan untuk mempertahankan Bapak pada proyek saya, tolonglah
katakan saja!""Tidak ada lagi Pak. Saya memang sudah benar-benar
jenuh. Ijinkanlah saya untuk pensiun", desak si tukang kayu."Hmmmmm,.....baiklah
kalau begitu. Tapi maukah Bapak melakukan PEKERJAAN YANG TERAKHIR di proyek
saya ini?" kata Kontraktor itu dengan penuh harap.Setelah berpikir cukup
lama, akhirnya tukang kayu ini menjawab,"Baiklah, saya akan lakukan
PEKERJAAN YANG TERAKHIR ini, tapi pastikan Bapak mengijinkan saya untuk pensiun
setelah pekerjaan ini."Kontraktor ini tersenyum dan menjabat tangan si
tukang kayu lalu berkata,"Saya berjanji."Si tukang kayu pun dengan
setengah hati akhirnya melakukan proyek itu. Dia mulai membangun rumah itu
dengan asal-asalan. Dia gak lagi memperhatikan detail rumah yang selama ini
selalu ia selesaikan dengan sempurna. Hanya satu hal yang dia mau, yaitu segera
pensiun. Hanya satu hal yang dia rasakan, yaitu jenuh. Sehingga akhirnya hanya
dalam tempo 3 minggu saja rumah itu telah selesai, padahal normalnya sebuah
rumah bisa ia selesaikan secara sempurna itu dalam 2 bulan. Rumah itu memang
sudah jadi, namun disana sini terdapat cacat.Si tukang kayu langsung datang
kepada Kontraktor dan berkata,"inilah PEKERJAAN YANG TERAKHIR yang telah
kuselesaikan bagimu. Saya pikir sekarang saya tidak punya urusan apa-apa lagi
dengan Bapak." Si tukang kayu inipun melangkah pergi. Namun Kontraktor
menahan tangannya dan berkata,"Pak, ini kunci rumah buat Bapak. PEKERJAAN
YANG TERAKHIR ini sebenarnya hadiah yang kuberikan kepada Bapak. Bapak boleh
tinggal di dalamnya."Si tukang kayu inipun terdiam sesaat. Kaget, galau,
kecewa, bingung, semuanya bercampur menjadi satu. Kalau saja ia tahu bahwa
PEKERJAAN YANG TERAKHIR itu adalah hadiah untuknya, pastilah ia sudah bekerja
dengan kemampuan dan keahlian yang terbaik yang dia miliki.
Saudaraku,....
betapa sering kita mengalami hal
yang sama dalam kehidupan kita!
Kita terkadang tidak benar-benar
bersungguh-sungguh menghidupi hidup kita HARI INI sehingga jangan salahkan
Tuhan bila HARI ESOK kita menjadi suram.Sebab apa yang kita tuai pada HARI ESOK
itu adalah hasil dari apa yang telah kita tabur HARI INI. Kita sering
bersungut-sungut kepada Tuhan akan hubungan rumah tangga kita yang suram.
Padahal kita gak pernah menyadari bahwa di HARI KEMARIN kita sering menabur
kurangnya perhatian kepada keluarga kita. Kita sering bersungut-sungut kepada
Tuhan akan nilai-nilai sekolah kita yang jelek. Padahal kita gak pernah mau
mengakui bahwa di HARI KEMARIN kita sering menabur sikap kemalasan dan acuh tak
acuh akan pelajaran sekolah. Kita sering bersungut-sungut kepada Tuhan akan
kepahitan. Padahal kita gak pernah menyadari bahwa di HARI KEMARIN kita sudah
menabur kata-kata yang tidak membangunh kepada orang lain.Bila anda
menginginkan rumah yang kuat, indah dan sehat untuk anda tempati di HARI ESOK,
maka adalah "tanggung jawab" anda untuk mengusahakannya HARI INI
(bukan tanggung jawab Tuhan). Yang menjadi tanggung jawab Tuhan adalah
menyediakan material-material terbaik yang anda perlukan untuk membangun rumah
itu, tetapi BUKAN Tuhan yang akan membangunnya bagi anda. Ingat, Tuhan BUKAN
pembantu anda, BUKAN tukang kayu anda, BUKAN mandor anda, yang bisa
seenak-enaknya anda perintahkan untuk menyelesaikan apa yang seharusnya anda
lakukan. Tanggung jawab anda adalah untuk membangun rumah anda. Lakukanlah
dengan sungguh-sungguh HARI INI, supaya anda gak menyesal di HARI ESOK!
No comments:
Post a Comment