PANDUAN
SINGKAT
Desain DAN
RAB JALAN dESA
I.
GAMBAR DESAIN
Syarat gambar desain adalah jelas dan
bermutu, agar pengawas lapangan dapat mengimplementasikan dilapangan sesuai
dengan maksud perancang.
Gambar
ini diperlukan untuk menunjukkan lokasi jalan, trase jalan (jalur jalan yang
dijadikan proyek), cara konstruksi, jenis bahan dan volume bahan, selain itu
juga dapat disesuaikan dengan penjelasan seperti :
Denah:
1. Titik awal proyek
2.
Titik
akhir proyek
3.
Lokasi
pemukiman di sekitar jalan
4.
Sungai
yang dilewati (bila ada)
5.
Lokasi
jalan lain disekitrnya
6.
Penggunaan
lahan disekitar jalan
7.
Lokasi
jembatan yang ada (dengan panjangnya)
8. Gorong-gorong atau jembatan yang
dibutuhkan (dengan panjang jembatan)
9. Tempat yang ada masalah teknis,
misalnya tanjakan, masalah drainase.
Gambar Detail:
Digunakan untuk melihat bentuk, dimensi, bahan dan cara
konstruksi semua bangunan baru.
1. Tampang melintang yang tipikal
digambar dengan skala besar untuk memperlihatkan bentuk jalan, selokan pinggir,
kemiringan tebing, dsb.
2.
Detail
perkerasan dan bahu
3.
Detail
gorong-gorong (termasuk bak pembuangan dan pemasukan)
II.
VOLUME DAN STANDAR PRODUKTIVITAS
Dimaksudkan untuk memudahkan estimasi
kebutuhan tenaga kerja, yang dinyatakan dalam HOK (Hari Orang Kerja). Satu hari
orang kerja adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang biasa
dalam waktu satu hari biasa, (biasanya minimal 6 – 7 jam kerja)
Cara Menggunakan Standar Produktivitas
adalah :
1. Jenis kegiatan disesuaikan kebutuhan
2. Target volume dihitung berdasar Survei
Antar Patok pada formulir Volume Antar Patok, yang dibuat satu lembar per satu
kilometer jalan dan dihitung untuk setiap kegiatan di setiap bagian antar
patok.
3. Angka produktivitas (kemampuan kerja)
diambil dari table produktivitas untuk setiap kegiatan.
4. Angka non standar dapat diturunkan
atau dinaikkan bila keadaan dilapangan sangat sulit (diturunkan) atau sangat
mudah (dinaikkan) disbanding keadaan biasa/normal.
5. Kemampuan kerja diestimasi berdasar kemampuan
kerja tenaga biasa dalam enam jam kerja per hari.
6. Kebutuhan tenaga kerja dihitung pada
formulir Mandays Antar Patok, dengan rumus volume disbanding kemampuan.
7. Jumlah tenaga untuk pengangkutan dari
sumber ke proyek dihitung secara patok demi patok, dan target keseluruhan
dicari dengan penjumlahan seluruh perkalian jarak dikali volume, kemudian
dibagi 100 m supaya satuan volume berbentuk sekian meter kubik kali 100 meter.
Kegiatan
Kerja dan Cara menghitung Target Volume
- Penebasan; dikerjakan di tempat banyak semak belukar dan pohon. Bila banyak penebangan pohon, HOK diperkirakan secara khusus.
Luas
penebasan dihitung dengan rumus panjang dikali lebar rata-rata. Target penebasan < dari target
pembersihan.
- Pembersihan; sebelum kegiatan galian atau timbunan dan setelah kegiatan penebasan. Pembersihan antara lain meliputi pembersihan lokasi dari sampah, akar, dan termasuk pembabatan rumpur, pengupasan (stripping) tanah organic (humus) dengan jarak s.d 50 m, dan yang tidak termasuk kegiatan penebasan.
Rumusnya
panjang dikali lebar rata-rata tempat yang perlu dibersihkan. Untuk jalan baru mungkin harus
dibersihkan sepanjang dan lebar jalan, tapi untuk jalan lama hanya dibersihkan
di luar badan jalan lama.
- Galian Tanah Biasa; termasuk pembuangan dan pengangkutan (bila diperlukan untuk timbunan) sampai jarak 50 m. Jenis galian ditentukan berdasar keadaan lapangan.
Rumusnya
luas penampang rata-rata dikali panjang untuk setiap bagian jalan, misalnya menghitung volume antar dua
patok.
- Galian Tanah Keras; digunakan bila galian sangat susah atau tanahnya berbatu. Hasil galian ini dapat dimanfaatkan untuk timbunan. Produktivitasnya termasuk pengangkutan dan pembuangan s.d 50 m. Volume dihitung seperti galian lain.
- Galian Tanah Rawa atau Lumpur; hasil galian ini tidak bisa dimanfaatkan untuk timbunan. Angka produktivitas dan rumus perhitungan volumenya sama seperti galian yang lain.
- Timbunan; termasuk pemadatan tanah manual, lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimal 10 cm sebelum dipadatkan. Angka produktivitasnya tidak termasuk pengadaan dan atau pengangkutan sampai lokasi proyek.
Rumusnya
luas penampang rata-rata dikali panjang.
- Standar Pengadaan Bahan; digunakan untuk kegiatan pengumpulan batu, galian pasir, galian sirtu, dan pengangkutannya sampai 50 meter.
Rumusnya
didasarkan pada perhitungan volume bahan untuk tiap bagian jalan, dengan
perkalian tebal, lebar, dan panjang. Volume adalah volume bahan yang sudah
jadi, termasuk faktor pemadatannya.
- Galian Batu; untuk pengadaan batu yag harus digali sendiri, terutama untuk batu perkerasan jalan. Angka produktivitasnya sudah termasuk angkutan sampai 50 meter. Bila jalan tanah sudah dibuat galian batu untuk pekrjaan batu yang harus dibuang dari trase jalan.
Rumus
volumenya dengan mengalikan luas penampang rata-rata dengan panjangnya, dengan volume yang disesuaikan
dengan kebutuhan batu untuk perkerasan.
- Angkutan; meliputi semua kegiatan angkutan yang dipakai dalam pemindahan bahan secara tenaga manusia dengan jarak lebih dari 50 meter. Produktivitasnya tidak termasuk angkutan jarak (kurang dari) < 50 meter.
Rumusnya
volume bahan dikali jarak rata-rata dari Quarry
ke lokasi jalan.
Jarak dan volume bahan didasarkan pada kebutuhan dan keadaan dilapangan.
- Penghamparan; meliputi pasir, kerikil, sirtu, atau tanah untuk lapisan di dasar bawah batu), penutup (di atas batu), atau permukaan jalan (tanpa batu).
Volumenya adalah volume kebutuhan bahan
tersebut.
- Pemecah batu; digunakan bila keperluan batu sampai ukuran kecil tidak termasuk pemecahan, diperlukan. Kegiatan ini tidak untuk batu 10/15 dan atau15/20, karena ukuran tersebut dari hasil pengadaan batu atau galian batu. Likupnya batu pengunci 5/7 atau 2/3. VOlumenya disesuaikan dengan proporsi volume batu kecil dalam lapis perkersan.
- Pemasangan batu; termasuk batu ukuran paling kecil (2-3 cm). Produktivits standarnya dapat digunakan untuk lapisan batu yang dipasang dengan tebal berapa saja, asal satu lapisan batu besar.
Rumusnya
panjang kali lebar.
- Pemadatan Permukaan; Kegiatan ini tidak termasuk kegiatan tanah timbunan karena standar timbunan sudah termasuk pemadatan lapis per lapis. Dapat dikerjakan dengan tenaga manusia dengan penimbrisan. Termasuk juga kegiatan orang-orang bekerja waktu mesin gilas memadatkan permukaan jalan.
Volume
dihitung dengan satuan m2, sama dengan pemasangan batu.
- Gebalan Rumput didasrkan gebalan berdimensi 20×20 cm, ditanam secara seling-seling 4 buah / m2. Angka produktivitasnya termsuk angkutan sejauh 50 meter, pengadaan gebalan, dan penanaman.
Rumusnya
sama dengan luas yang perlu dilindungi gebalan. Bila ditanam secara penuh
produktivitasnya 1/6 dari produktivitas bias.
- Angkutan Gebalan Rumput,; digunakan bila rumput harus diangkut lebih dari 50 meter.
Target
adalah luas gebalan rumput dikali jarak rata-rata.
TABEL PRODUKTIVITAS
KEGIATAN
NO
|
KEGIATAN
|
KEMAMPUAN
KERJA
|
SATUAN
|
1.
|
Penebasan
|
10.0
|
M2
|
2.
|
Pembersihan
|
10.0
|
M2
|
3.
|
Galian tanah
biasa
|
1.00
|
M3
|
4.
|
Galian tanah
keras
|
0.50
|
M3
|
5.
|
Galian lumpur/rawa
|
0.40
|
M3
|
6.
|
Timbunan
|
0.75
|
M3
|
7.
|
Pengadaan bahan
|
1.00
|
M3
|
8.
|
Galian batu
|
0.20
|
M3
|
9.
|
Angkutan
|
1.00
|
M3×100 m
|
10.
|
Penghamparan
|
2.00
|
M3
|
11.
|
Pemecahan
batu
|
0.75
|
M3
|
12.
|
Pemasangan
batu
|
4.00
|
M3
|
13.
|
Pemadatan
permukaan
# manual
# mesin
gilas
|
20.0
150.
|
M2
M2
|
14.
|
Gebalan
rumput
|
50
|
M2
|
15.
|
Angkutan
gebalan
|
100
|
M2×100 m
|
III.
PENYUSUTAN MATERIAL
Perubahan
volume material di lapangan dalam proses pekerjaan konstruksi, terjadi karena :
- Kondisi material berubah dari asli
atau gembur ke padat
- Material terbuang, hilang atau tidak
dan atau sisa dipakai
Karena kondisi tersebut diatas, maka
untuk menentukan kebutuhan material yang digunakan sampai memenuhi kondisi
akhir pekerjaan, dihitung sebagai berikut :
Kebutuhan = (Volume kondisi akhir) ×
(Faktor penyusutan)
Faktor penyusutan diambil dari table berikut :
Jenis
|
Kondisi
Awal
|
Kondisi
Akhir
|
Penyusutan
|
Faktor
Susut
|
Pasir
|
Gembur
|
Dipadatkan
|
34%
|
1.34
|
Tanah biasa
|
Asli
|
Dipadatkan
|
25%
|
1.25
|
Lempung
|
Asli
|
Dipadatkan
|
25%
|
1.25
|
Batu Gunung
|
Belah
Tidak disusun
|
Disusun
Dipadatkan
|
30%
|
1.30
|
Koral/bt kapur
|
Belah
Tidak disusun
|
Disusun
Dipadatkan
|
30%
|
1.30
|
Bata
|
Pasangan
|
5%
|
1.05
|
|
Besi
|
Pekerjaan :
Kasar
Sedang
Halus
|
10%
15%
30%
|
1.10
1.15
1.30
|
Contoh : Kebutuhan pemasangan Pondasi
jalan Telford sepanjang 50 meter dengan tebal
lapisan 20 cm dan lebar jalan 3 meter, membutuhkan batu belah sebanyak :
50 m × 0.2 m × 3.0 m × 1.30 = 39 m3
IV.
VOLUME DAN TENAGA UNTUK GORONG-GORONG
STANDAR
Kebutuhan bahan dan tenaga dihitung
berdasar ukuran standar gorong-gorong yang dapat dilihat dari tabel di halaman berikutnya
Gorong – gorong Buis
Beton
Ø 0,40 m
|
Ø 0,50 m
|
Ø 0,60 m
|
Ø 0,80 m
|
Ø 1,00 m
|
||||||||||||||||
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
|
5 m
|
34
|
4,9
|
2,0
|
15
|
38
|
5,3
|
2,2
|
16
|
42
|
5,6
|
2,3
|
18
|
48
|
6,3
|
2,6
|
21
|
57
|
7,1
|
2,9
|
22
|
6 m
|
36
|
5,0
|
2,0
|
15
|
41
|
5,4
|
2,2
|
17
|
45
|
5,8
|
2,4
|
18
|
52
|
6,5
|
2,6
|
21
|
61
|
7,2
|
2,9
|
22
|
7 m
|
39
|
5,1
|
2,1
|
15
|
43
|
5,5
|
2,2
|
17
|
47
|
5,9
|
2,4
|
19
|
55
|
6,6
|
2,7
|
21
|
66
|
7,4
|
3,0
|
23
|
8 m
|
41
|
5,2
|
2,1
|
16
|
45
|
5,6
|
2,3
|
17
|
50
|
6,0
|
2,4
|
19
|
58
|
6,7
|
2,8
|
21
|
70
|
7,6
|
3,1
|
24
|
9 m
|
43
|
5,2
|
2,1
|
16
|
47
|
5,7
|
2,3
|
18
|
52
|
6,1
|
2,5
|
20
|
62
|
6,9
|
2,8
|
22
|
75
|
7,8
|
3,2
|
24
|
10 m
|
45
|
5,3
|
2,2
|
16
|
50
|
5,8
|
2,4
|
18
|
54
|
6,2
|
2,5
|
20
|
65
|
7,0
|
2,9
|
22
|
79
|
8,0
|
3,3
|
25
|
Gorong- gorong Plat
Beton
60 × 60 (cm)
|
60 × 75 (cm)
|
75 × 75 (cm)
|
||||||||||||||||
HOK
|
Bt
|
Ps
|
Kr
|
PC
|
Bs
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
Kr
|
PC
|
Bs
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
Kr
|
PC
|
Bs
|
|
5
m
|
89
|
11,5
|
5,5
|
0,8
|
48
|
12
|
96
|
12,5
|
5,9
|
0,8
|
52
|
12
|
99
|
12,8
|
6,2
|
1,0
|
54
|
19
|
6
m
|
100
|
12,8
|
6,2
|
1,0
|
54
|
14
|
107
|
14,0
|
6,7
|
1,0
|
58
|
14
|
112
|
14,4
|
7,0
|
1,1
|
61
|
22
|
7
m
|
112
|
14,2
|
6,9
|
1,1
|
60
|
20
|
119
|
15,5
|
7,4
|
1,1
|
65
|
20
|
124
|
16,0
|
7,7
|
1,3
|
68
|
24
|
8
m
|
120
|
15,5
|
7,6
|
1,3
|
66
|
24
|
130
|
16,9
|
8,2
|
1,3
|
72
|
24
|
136
|
17,4
|
8,6
|
1,5
|
74
|
29
|
9
m
|
131
|
16,4
|
8,3
|
1,5
|
71
|
26
|
142
|
18,4
|
9,0
|
1,5
|
78
|
26
|
148
|
19,0
|
9,4
|
1,7
|
81
|
31
|
10
m
|
142
|
18,1
|
8,9
|
1,6
|
77
|
29
|
154
|
19,9
|
9,6
|
1,6
|
84
|
29
|
160
|
20,6
|
10,2
|
1,9
|
89
|
37
|
Gorong-gorong Plat Beton
75 ×
100 (cm)
|
100 ×
100 (cm)
|
|||||||||||
HOK
|
Bt
|
Ps
|
Kr
|
PC
|
Bs
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
Kr
|
PC
|
Bs
|
|
5 m
|
110
|
14,5
|
6,9
|
1,0
|
61
|
19
|
117
|
15,0
|
7,3
|
1,2
|
64
|
23
|
6 m
|
124
|
16,3
|
7,8
|
1,1
|
69
|
22
|
131
|
16,9
|
8,2
|
1,4
|
72
|
26
|
7 m
|
138
|
18,1
|
10,5
|
1,3
|
77
|
24
|
146
|
18,8
|
9,2
|
1,6
|
81
|
33
|
8 m
|
152
|
19,8
|
9,5
|
1,5
|
84
|
29
|
162
|
20,7
|
10,1
|
1,9
|
89
|
36
|
9 m
|
166
|
21,7
|
10,5
|
1,7
|
92
|
31
|
177
|
22,6
|
11,2
|
2,1
|
98
|
43
|
10 m
|
179
|
23,4
|
11,4
|
1,9
|
101
|
37
|
192
|
24,5
|
12,1
|
2,3
|
107
|
46
|
Gorong-gorong Boog
Duiker
0,40 m
|
0,50 m
|
0,60 m
|
||||||||||
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
HOK
|
Bt
|
Ps
|
PC
|
|
5
m
|
55
|
8,8
|
4,0
|
31
|
61
|
9,8
|
4,4
|
34
|
67
|
10,7
|
4,8
|
38
|
6
m
|
61
|
10,0
|
4,5
|
35
|
68
|
10,8
|
4,9
|
38
|
75
|
11,9
|
5,4
|
42
|
7
m
|
68
|
10,6
|
4,8
|
37
|
75
|
11,8
|
5,3
|
41
|
83
|
13,2
|
5,9
|
46
|
8
m
|
74
|
11,6
|
5,3
|
40
|
83
|
13,0
|
5,9
|
45
|
91
|
14,4
|
6,5
|
50
|
9
m
|
80
|
12,5
|
5,7
|
43
|
90
|
14,1
|
6,4
|
48
|
100
|
15,6
|
7,0
|
54
|
10
m
|
86
|
13,4
|
6,1
|
46
|
97
|
15,1
|
6,9
|
52
|
109
|
16,9
|
7,6
|
58
|
HOK : Hari Orang Kerja
Bt : Kenutuhan Batu Belah dalam meter kubik
(M3)
Ps : Kebutuhan Pasir beton dalam meter kubik
PC : Kebutuhan Semen PC dalam satuan zak
Kr : Kebutuhan kerikil dalam meter kubik
Bs : Kebutuhan Besi Beton ukuran 10 mm dalam
satuan batang (panjang 12 meter)
Speci
diperhitungkan dengan adukan 1 pc : 4 ps (Semen : pasir)
Beton
diperhitungakan dengan adukan 1pc : 2ps : 4kr (semen : pasir : kerikil)
V.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Terdiri dari tiga bagian yaitu :
Bahan, Alat, dan tenaga.
Bahan
Kebutuhan bahan merupakan jumlah dari
keseluruhan bahandan ongkos pengangkutan yang harus dibeli oleh proyek, tidak
termasuk yang dikumpulkan oleh masyaratkat.
Alat
Termasuk semua alat yang harus dibeli
atau disewa. Alat yang disewa termasuk pengeluaran untuk operator alat, bahan
baker, pengangkutan, dll. Untuk alat yang dibeli sebiknya yang bermutu agar
dapat dipakai untuk pemeliharaan.
Tenaga
Termasuk seluruh pekerja biasa dan
tukang yang dibutuhkan. Dapat diperkirakan bahwa 1/3 dari HOK gorong-gorong
diperlukan untuk pekerjaan tukang batu.
No comments:
Post a Comment