google-site-verification: googledeac790241e89f26.html

Monday, 28 October 2013

Dasar - Dasar Ilmu Pelatihan



Dasar Ilmu Pelatihan
Tim Pelatih yang ada di semua tingkat harus menguasai dasar ilmu pelatihan.  Di bawah ini diberikan hal-hal yang penting tentang pelatihan dari pandangan pelatih.  Walaupun modul dan rencanan pelajaran disiapkan oleh orang lain yang mungkin lebih ahli dalam bidang pelatihan, calon pelatih harus memeriksa modul untuk melihat apakah hal-hal di bawah ini sudah dipikirkan oleh penyusun modul.  Dan pelatih harus memahami beberapa prinsip pelatihan untuk menjamin bahwa prinsip tersebut memang diterapkan pada setiap acara pelatihan yang ada, yang formal maupun yang non-formal.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan:
 (1) tujuan modul atau pelajaran;
 (2) prinsip belajar mengajar yang harus dilakukan oleh pelatih; dan (3) cara penyampaian materi secara efektif. 
TUJUAN
Tujuan adalah kemampuan peserta yang diharapkan dapat dilakukan pada akhir pelatihan.  Konsep ini sangat sederhana, tetapi sering disalahgunakan.  Masalah yang paling sering muncul tentang Tujuan termasuk:
1.         Tujuan yang ditulis tidak dapat dilakukan pada saat pelatihan, karena mungkin hanya dapat dibuktikan di lapangan. Misalnya “mampu memfasilitasi masyarakat” padahal tidak ada masyarakat di tempat pelatihan.
2.         Pencapaian Tujuan harus bisa diukur oleh pelatih pada saat pelatihan.  Pencapaiannya harus dapat disepakati siapa pun yang mengamati peserta, sehingga tidak boleh menggunakan kata seperti:  Mengerti, Memahami, Tahu, atau Merasa.  Siapa bisa melihat ke dalam otak peserta untuk melihat apakah betul-betul memahami?
3.         Tujuan seharusnya merupakan kalimat, dengan subjek “Peserta” dan diikuti oleh kata kerja yang dapat diamati secara langsung.  Contoh, “Peserta dapat menghitung luas lingkaran dengan diberikan besarnya diamater lingkaran.”

Prinsip Belajar-Mengajar

Ada lima prinsip yang harus dipertimbangkan setiap kali rencana pelajaran disusun.  Prinsip tersebut juga harus diperhatikan pada saat pelatih membawa materi yang disusun oleh orang lain, agar dilengkapi bila belum ada secara tertulis dalam rencanan pelajaran atau modul yang sudah disusun.

1.             Sikap Positif
                                      Kepentingan mata pelajaran harus jelas dan disampaikan oleh pelatih dengan sikap yang positif.  Peserta harus mengerti dan menerima tujuannya setelah melihat atau mendengar keuntungan untuk diri sendiri.
a.             Cata menyampaikan Sikap Positif harus berkaitan dengan Sasaran Pelatihan.
b.             Cara menyampaikan Sikap Positif harus relevan untuk semua peserta.
c.             Cara menyeampaikan Sikap Positif harus dibuat di awal.
d.            Jangan sampai cara tersebut mengakibatkan efek negatif kepada siapa pun.
2.             Urutan Penyampaian
                                      Prinsip ini hanya dilakukan bila materi yang disampaikan cukup rumit atau terdiri dari beberapa langkah.
a.             Penyampaiannya harus mulai dari yang sederhana, kemudian maju ke yang lebih rumit.
b.             Penyampaiannya harus mulai dari yang mudah, kemudian maju ke yang lebih susah.
c.             Penyampaiannya harus mulai dari materi yang sudah diketahui, kemudian maju ke materi yang masih baru.
3.             Praktik Selayaknya
                                      Setiap tujuan harus dipraktikkan.
a.             Cara praktik harus sama persis dengan Tujuan.
b.             Setiap peserta harus diberi kesempatan praktik, tidak hanya sebagian dari peserta.
c.             Setiap bagian dari Tujuan yang rumit harus dipraktikkan.
d.            Praktik harus terpisah dari ujian kompetensi, supaya peserta berani mencoba-coba.
4.             Pengetahuan Keberhasilan
                                      Seperti jenis umpan balik yang lain, keberhasilan setiap peserta harus diketahui oleh peserta sendiri, dengan mengingat beberapa isu pokok yang diuraikan di bawah ini.
a.             Hasil harus diketahui setiap soal atau setiap kali praktik, baik positif maupun negatif.
b.             Hasil harus diketahui bagi setiap kegiatan yang dipraktikkan.
c.             Setiap orang harus mengetahui keberhasilan diri sendiri.
d.            Keberhasilan harus diketahui begitu kegiatan selesai.
5.             Pembedaan Individu
                                      Kalau peserta mempunyai latar belakang yang bervariasi, harus menghargai semua peserta yang berasal dari tingkat yang lebih tinggi.  Kalau semua dianggap sama, peserta yang lebih pintar akan merasa kesal dan mengganggu.
a.             Pembedaan individu harus berdasarkan perbedaan yang benar, misalnya kecepatan, kemampuan, pengalaman, latar belakang, atau pendidikan.
b.    Jangan sampai pembedaan individu mengakibatkan efek negatif kepada siapa pun.

No comments:

Post a Comment